Samaseperti senyawa garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat, senyawa garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah pun mengalami hidrolisis sebagian dimana kation milik senyawa basa lemah terhidrolisis menghasilkan ion hidrogen (H +) sehingga akan membuat larutan garam menjadi bersifat asam. Persamaan yang digunakan adalah:

Dalam artikel ini akan dibahas secara detail tentang teori dan reaksi hidrolisis, jenis-jenis reaksi hidrolisis, contoh soal dan pembahasan reaksi hidrolisis, dan aplikasi reaksi hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, simak! Halo Quipperian! Pada sesi kali ini Quipper Blog akan membahas suatu tema yang menarik lho yaitu tentang Hidrolisis dan Larutan Garam. Bahasan tentang Hidrolisis memang menarik untuk diperbincangkan. Contohnya, tahukah kalian kalau reaksi garam tidak dapat dibentuk oleh senyawa asam kuat dan basa kuat? Atau tahukah juga kalian, dengan memahami reaksi hidrolisis garam kita juga dapat mempengaruhi pH dari larutan garam tersebut? Dan ternyata, senyawa garam banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, contohnya Cangkang hewan Molusca yang ada di laut merupakan senyawa garam Kalsium Karbonat dan Kalium Nitrat yang biasanya digunakan sebagai bahan pengawet untuk sosis. Menarik, bukan? Penasaran? Yuk, simak! Pengertian Garam Garam merupakan senyawa yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara larutan asam dan larutan basa. Secara umum reaksi netralisasi adalah sebagai berikut Contoh dari reaksi netralisasi/reaksi pembentukan garam Garam dapat terbentuk dari 4 reaksi kimia. Reaksi kimia adalah sebagai berikut Garam dari asam kuat dan basa kuat, garam ini bersifat netral pH = 7. Contohnya adalah NaCl, KCl, K2SO4, CaNO32. Garam dari asam kuat dan basa lemah, garam ini bersifat asam pH 7. Contohnya adalah Na2SO3, KCN, Na2CO3, CH3COO2Ca. Garam dari asam lemah dan basa lemah, sifat asam/basa bergantung pada nilai Ka dan Kb dari senyawa tersebut. Contoh ZnNO22, CH3COONH4, Fe3PO42. Pengertian Hidrolisis Hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian. Sehingga definisi hidrolisis garam adalah reaksi peruraian yang terjadi antara kation dan anion garam dengan air dalam suatu larutan. Beberapa sifat dan karakteristik dari hidrolisis garam adalah sebagai berikut Menghasilkan asam dan basa pembentuk garam. Kation dan anion dari asam-basa kuat tidak dapat terhidrolisis karena terionisasi sempurna. Garam tidak terhidrolisis jika tidak ada kation maupun anion yang bereaksi. Garam terhidrolisis sebagian jika salah satu kation atau anion bereaksi. Garam terhidrolis sempurna jika kation dan anion bereaksi. Reaksi pada Hidrolisis Garam Ada 3 reaksi yang terjadi pada Hidrolisis Garam yaitu Hidrolisis sempurna, Hidrolisis sebagian, dan tidak terhidrolisis. Hidrolisis sempurna terjadi dari senyawa asam lemah dan basa lemah, Hidrolisis sebagian terjadi dari senyawa basa kuat dan asam lemah, reaksi yang tidak terhidrolisis terjadi dari asam kuat dan basa kuat. Contoh dari reaksi hidrolisis garam tersebut adalah sebagai berikut Reaksi hidrolisis garam sebagian Reaksi hidrolisis garam sempurna Sifat garam pada Hidrolisis sempurna memiliki bergantung pada nilai Ka dan Kb. Apabila Jika Ka = Kb, maka garam tersebut bersifat netral. Jika Ka > Kb, maka garam tersebut bersifat asam. Jika Kb > Ka, maka garam tersebut bersifat basa. Pada reaksi hidrolisis, jumlah garam yang mengalami hidrolisis hanya sedikit, tetapi tetap menyebabkan perubahan nilai pH larutan. Karena itu reaksi hidrolisis juga disebut reaksi kesetimbangan. Tetapan keseteimbangan reaksi hidrolisis disebut tetapan hidrolisis Kw. pH larutan garam dari asam kuat dan basa kuat yang tepat habis bereaksi adalah pH = 7 netral. Nilai suatu pH larutan garam dari asam dan basa bukan kuat dihitung berdasarkan nilai tetapan hidrolisis Kh, dan tetapan ionisasi asam dan basa Ka dan Kb. Nilai garam dari asam kuat dan basa lemah pH 7. Garam ini bersifat basa. Nilai Konsentrasi [OH–] adalah Sedangkan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah, sifat garamnya bergantung pada nilai ketetapannya masing-masing yaitu Jika Ka = Kb Maka garam tersebut bersifat netral atau pH = 7. Sedangkan Jika Ka > Kb Maka garam tersebut bersifat asam atau pH Ka Maka nilai garam tersebut adalah pH > 7 dan sifat garamnya bersifat basa. Nilai [OH–] = Contoh Soal 1 Garam CH3COONa Mr = 82 sebanyak 410 mg dilarutkan dalam air hingga volume 500 mL. Jika diketahui tetapan hidrolisis Kb = 10-2, tentukan pH larutan garam tersebut. Jawab Diketahui, berdasarkan senyawa yang bergabung adalah basa kuat dan asam lemah, sehingga garam yang dihasilkan bersifat basa. Maka proses perhitungannya adalah sebagai berikut Jadi, berdasarkan perhitungan nilai pH nya adalah 8,5 dan larutan garam tersebut bersifat basa. Contoh Soal 2 Jika 100 mL NH4OH 0,4 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCl 0,4 M Kb NH4OH = 2 x 10-6. Tentukan pH campuran setelah bereaksi! Jawab Diketahui larutan garam yang dihasilkan merupakan campuran dari senyawa asam kuat dan basa lemah. Sehingga garam yang dihasilkan bersifat asam. Proses perhitungannya adalah sebagai berikut Manfaat Hidrolisis Garam dalam Kehidupan Proses hidrolisis garam memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah Garam amonium nitral NH4NO3 yang merupakan campuran dari basa lemah dan asam kuat. Sehingga garam ini bersifat asam. Amonium nitrat biasanya digunakan untuk alat kompres dingin. Monosadium Glutamat atau MSG C5H8NO4Na merupakan garam yang bersifat basa. MSG merupakan campuran dari asam lemah dan basa kuat. Garam ini biasa digunakan sebagai penyedap rasa pada makanan. Cangkang mollusca seperti cypraecassis rupa tersusun oleh kalsium karbonat CaCO3. Garam ini bersifat basa. Kalium nitrat adalah garam yang bersifat netral. Garam ini terbentuk dari senyawa asam lemah dan basa lemah. Kalium nitrat biasa digunakan sebagai bahan pengawet dalam sosis KNO3. Bagaimana Quipperian sudah mulai memahami konsep-konsep tentang Hidrolisis dan larutan garam? Ternyata banyak sekali fakta-fakta dan wawasan baru dari artikel di atas, ya. Kamu juga bisa mendapatkan konsep-konsep ataupun fakta-fakta ilmiah lainnya, lho. Caranya dengan bergabung bersama Quipper Video. Lewat Quipper Video, banyak sekali penjelasan konsep-konsep pelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh tutor-tutor yang sudah berpengalaman tentunya. Yuk, subscribe! Krityaningsih, barista. 2014. E-Book Kimia Hidrolisis Garam Model Problem Based Learning. Surakarta Universitas Sebelas Maret. Priambodo, Erfan. Dkk. 2009. Aktif Belajar Kimia untuk SMA kelas XI. Jakarta Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan. Penulis William Yohanes

Berdasarkancontoh diatas, dapat dijelaskan bahwa NH 4 + yang bertindak sebagai basa lemah terhidrolisis menghasilkan ion yang bersifat asam, yakni H +.Sedangkan Cl - yang sebagai anion asam kuat tidak terhidrolisis.. 5. Kation dan Anion Terhidrolisis. Apabila garam dengan komponen asam lemah dan basa lemah direaksikan dengan molekul air akan mengalami hidrolisis total.
Garam dari asam lemah dan basa kuat jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis parsial atau hidrolisis sebagian. Saat dilarutkan dalam air, kation dari basa kuat tidak terhidrolisis sedangkan anion dari asam lemah akan mengalami hidrolisis dan menghasilkan ion OH- sehingga garam yang dihasilkan bersifat basa. NaOH + HCN NaCN + H2O Basa kuat Asam lemah Garam NaCN → Na+ + CN- Ion Na+ tidak mengalami reaksi hidrolisis, sedangkan ion CN- mengalami hidrolisis, seperti pada reaksi di bawah ini. Reaksi hidrolisis CN- + H2O HCN + OH- Karena menghasilkan ion basa OH-, maka senyawa garam NaCN bersifat basa.
1 Hidrolisis parsial. Hidrolisis parsial ialah ketika garam direaksikan dengan air hanya salah satu/sebagian ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis, sedangkan yang lainnya tidak. Komponen penyusun garam yang mengalami reaksi hidrolisis parsial ini ialah asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya. 2. Hidrolisis total.
Halo Sobat Zenius. Di artikel satu ini gue akan membahas tentang materi hidrolisis garam kelas 11 termasuk mengenai pengertian garam, pengertian hidrolisis dan juga mencari nilai pH garam beserta dengan contoh soalnya. Yang namanya garam pasti udah gak asing lah ya bagi kita? Apa lagi buat elo yang suka masak, pasti udah jago banget dalam nakar-nakar garam dalam masakan. Nah, dalam artikel ini kita nggak bakal bahas mengenai garam dalam masakan, tapi garam dalam kimia yaitu hidrolisis garam. Tahu nggak nih kalau ternyata garam itu ada yang netral, ada yang basa maupun asam? pasti belum tahu kan, hal ini ditentukan oleh pH garam itu sendiri. Mungkin beberapa dari kalian jadi makin bingung dan mikir “Hah? Garam punya pH?”. Biar gak bingung di artikel ini kita bakal bahas nih mengenai materi hidrolisis garam kelas 11 dalam mata pelajaran Kimia. Yuk biar nggak penasaran kita sama-sama bahas di bawah ini. Pengertian GaramHidrolisis Garam Mencari Nilai pH Pengertian Garam Menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “garam” dalam kimia didefinisikan sebagai hasil reaksi asam dengan basa, yaitu satu atau lebih atom hidrogen pada asam diganti oleh satu atau lebih kation suatu basa. Atau dapat diilustrasikan sebagai berikut Asam + Basa → garam + air Nah, senyawa-senyawa apa aja sih yang bereaksi atau menetralisasi dan membentuk garam? Berikut beberapa contoh reaksi pembentukan garam Dan masih banyak lagi larutan garam lainnya. Minimal sampai sini elo udah tau nih kalo ternyata garam itu gak cuma NaCl, ada juga senyawa-senyawa lainnya yang membentuk garam. Nah setelah mengetahui mengenai “garam” itu sendiri, sekarang mari kita perhatikan gambar di atas yang menunjukkan berbagai jenis larutan garam dengan pH yang berbeda, pertanyaannya kenapa bisa berbeda? Hal ini terjadi akibat adanya hidrolisis. Hidrolisis adalah bereaksinya ion dari sisa basa lemah atau asam lemah dengan air. Di mana pH masing-masing larutan tergantung dari sifat senyawa yang terlarut dalam airnya. Oleh karena itu garam dapat terbentuk dari 4 reaksi hidrolisis kimia sebagai berikut Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat netral dan memiliki pH = 7, yang artinya tidak terjadi hidrolisis. Garam dari asam kuat dan basa lemah, di mana garam ini akan memiliki pH 7 alias bersifat basaGaram dari asam lemah dan basa lemah, di mana sifat asam atau basanya bergantung pada besarnya Ka/Kb -nya. Sebelum beranjak lebih jauh gue ada mini quiz di antara garam berikut ini yang memiliki ph lebih dari 7 adalah ….. NaBrNH4ClCaCL2CH3COONa Diinget lagi coba, jika ph lebih dari 7 kan berarti yang bersifat basa ya. Mana ya yang bersifat basa di antara pilihan di atas? Okay, gue kasih tau aja deh. Jawabannya adalah pilihan ke-4, CH3COONa. Kok gitu? CH3COO- berasal dari asam lemah dan Na+ dari basa kuat, penggabungan keduanya akan bersifat basa ya. Nah, coba deh elo identifikasi pilihan sisanya termasuk asam atau netral. Nah, dari 4 reaksi kimia di atas bisa elo simpulkan, garam berikut nilai pH nya tidak tergantung pada konsentrasi garam adalah garam dengan asam lemah dan basa lemah. Atau bisa juga disebut garam yang terhidrolisis sempurna. Apa itu garam hidrolisis sempurna? Dalam hidrolisis garam terdapat 3 tiga klasifikasi hidrolisis yaitu hidrolisis sempurna hidrolisis total, hidrolisis sebagian hidrolisis parsial dan tidak terhidrolisis. Di mana hidrolisis sempurna terjadi dari asam lemah dan basa lemah, sedangkan kebalikannya tidak terhidrolisis terjadi dari asam kuat dan basa kuat. Nah, kalau hidrolisis parsial terdiri dari asam lemah, basa kuat atau asam kuat, basa lemah. Intinya hanya ada satu komponen yang lemah ya. Contoh garam yang mengalami hidrolisis sebagian dan bersifat asam adalah NH4Cl atau ammonium Klorida. Sebelumnya telah disampaikan bahwa pada garam dari asam lemah dan basa lemah alias reaksi garam yang terhidrolisis sempurna tergantung nilai Ka dan Kb nya bukan? Berikut ketentuan dari Ka dan Kb pada garam yang terhidrolisis total atau sempurna Ka = Kb, maka garam bersifat netralKa > Kb, maka garam bersifat asamKa Kb Keterangan = tetapan hidrolisis asam kuat, basa lemah; Kw= ionisasi air; Kb=ionisasi basa; Ka= ionisasi asam Jika Ka . 436 269 101 247 264 400 311 146

garam yang mengalami hidrolisis sebagian dan bersifat basa adalah